Salah satu destinasi jalan-jalan akhir tahun lalu bersama anak-anak adalah ke Museum Nasional Indonesia atau yang dikenal dengan nama Museum Gajah. Karena papanya anak-anak tidak bisa cuti jadilah kami main ke tempat yang dekat-dekat saja dan bisa dijangkau oleh ojek online/kendaraan umum.
Awalnya kami sempat ragu melanjutkan niat berkunjung ke sini, karena pada hari Rabu terakhir di tahun 2022 ada berita tentang perkiraan hujan, badai, dan banjir (yang alhamdulillah tidak terjadi he he). Karena pagi harinya cerah, jadi bismillah kamipun berangkat.
Museum Gajah adalah sebuah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi yang terletak di Jakarta Pusat. Persisnya di Jalan Merdeka Barat 12. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Kenapa dikenal sebagai Museum Gajah? Karena dihadiahkannya patung gajah berbahan perunggu oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871 yang kemudian dipasang di halaman depan museum. Namun sejak 28 Mei 1979, nama resmi lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia.
Harga tiket masuk ke museum ini adalah Rp 15.000 untuk orang dewasa dan Rp 7.500 untuk anak-anak. Tiketnya bisa dibeli di tempat. Pengunjung juga bisa menonton pertunjukan ImersifA yang dibagi dalam beberapa sesi. Tiket pertunjukan ini bisa dibeli minimal 1 hari sebelumnya seharga Rp 35.000 untuk dewasa dan Rp 30.000 untuk anak-anak.
Pertunjukan ini memanfaatkan teknologi imersif untuk menciptakan pengalaman interaktif bagi pengunjung. Teknologi imersif atau teknologi benanam merupakan teknologi yang mengaburkan batasan antara dunia nyata dan dunia digital. Jadi bisa dibilang merupakan dunia simulasi di mana pengunjungnya bisa merasakan suasana yang mirip dunia nyata.
Ruang ImersifA ini ada di Gedung A Museum Nasional Indonesia dan diresmikan Kamis, 31 Maret 2022 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan. Ruang ini berukuran 12 x 21 m. Pada setiap sesi, ada pertunjukan video selama 30 menit. Yang menjadi 'layar'nya adalah dinding dan juga lantai dari ruangan ini. Karena ini pengunjung bisa merasakan sensasi seolah ada di dalam video. Konten videonya menampilkan sejara Indonesia dalam konsep alam, masyarakat, sejarah, dan budaya dari masa ke masa.
Setelah melihat pertunjukan ImersifA baru deh kami berkeliling museumnya. Di museum ini ada banyak sekali koleksi. Tahun 2006 jumlah koleksi museum ini sudah mencapai lebih dari 140.000 benda meski tidak semua bisa dipamerkan untuk umum. Kategori koleksi museum ini yaitu: etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, buku langka, dan benda berharga.
Main ke museum ini sama seperti belajar mata pelajaran sosial kalau di sekolah he he. Tapi serunya kita bisa melihat langsung berbagai bendanya. Misalnya, miniatur rumah adat dan alat-alat yang dulu digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Museum Nasional Indonesia
Jalan Medan Merdeka Barat No. 12
Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir
Jakarta Pusat
Jadi berasa masuk ke dalam permainan cahayanya Yaa mba. Menarik sih... Jadi malu, aku udah belasan tahun di JKT, tapi malah belum pernah ke museum ini. Padahl ga jauh2 amat juga.
ReplyDeleteAnak2 juga seneng sebenernya ke museum, asalkan memang interaktif dan ga sekedar hanya tulisan penjelasannya. Boring kalo yg begitu.